Menekan Angka Pengangguran Pemkot Bandung Gelar Pelatihan Lewat Dinas Ketenagakerjaan
PILARGLOBALNEWS,--Melalui program-program strategis yang menyasar peningkatan keterampilan masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen untuk menekan angka pengangguran.
Fokus utama menekan angka pengangguran yaitu dengan pelatihan kewirausahaan, pelatihan berbasis kompetensi, dan program padat karya yang ditujukan khusus untuk kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menuturkan, tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah ketidaksesuaian antara latar belakang pendidikan pencari kerja dengan kebutuhan dunia industri, serta terus bertambahnya jumlah angkatan kerja baru tiap tahun.
“Kami menghadapi tantangan besar, terutama karena banyak pencari kerja yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, lapangan pekerjaan belum seimbang dengan jumlah pencari kerja,” ujar Erwin saat Siaran bersama Radio Sonata, Kamis 5 Juni 2025.
Menurutnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi isu strategis yang harus ditangani secara menyeluruh, termasuk ketimpangan akses kerja bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
Sebagai solusi, Pemkot Bandung memperluas cakupan pelatihan yang difasilitasi oleh Dinas Ketenagakerjaan. Pada tahun 2024, lebih dari 8.000 warga telah mengikuti pelatihan kewirausahaan, dan pada tahun 2025, ditargetkan 15.800 peserta dapat mengikuti pelatihan serupa.
“Kami ingin menciptakan sumber daya manusia yang siap kerja dan siap usaha. Pelatihan ini mencakup keahlian seperti menjahit, barista, tata rias, hingga membatik, dan juga dibekali pengetahuan bisnis dasar,” jelasnya.
Untuk kelompok penyandang disabilitas, Pemkot Bandung menargetkan pelatihan khusus bagi 60 peserta di tahun 2025, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan potensi unik yang dimiliki.
“Penyandang disabilitas adalah bagian dari kekuatan produktif masyarakat. Kami ingin mereka mandiri secara ekonomi dan memiliki kesempatan yang adil dalam dunia kerja,” bebernya.
Program ini menjadi solusi cepat dalam menyediakan lapangan kerja sementara, sekaligus membantu pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
Pemkot Bandung juga memperkuat program pemagangan dengan perusahaan lokal agar masyarakat memiliki pengalaman kerja yang relevan, meningkatkan daya saing tenaga kerja Bandung di tingkat nasional dan regional.
Erwin mengungkapkan, pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang sehat.
“Pengurangan pengangguran bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Kami bangun kolaborasi dengan industri melalui forum komunikasi ketenagakerjaan agar pelatihan sesuai kebutuhan pasar,” tuturnya.
Tidak ada komentar