Pembuat Gamelan Masih Bertahan Dimusim Vandemi Untuk Kebutuhan Hidup

PILARGLOBALNEWS,--Semua pelaku usaha berlomba-lomba melakukan segala upaya untuk dapat bertahan ditengah sulitnya ekonomi akibat pandemi Covid-19. beragam cara dilakukan para pelaku usaha tetap bisa membuat dapur terus ngebul. Hal itu juga dilakukan Warsita Artosijoyo (60) seorang pembuat peralatan gamelan di dusun lser desa Lewimunding kecamatan Lewimunding kabupaten Majalengka , Jawa barat. 

Usaha Warsita yang sudah digelutinya sejak puluhan tahun lalu itu harus terkena dampak.  Perjualan peralatan Gamelan menurun drastis bahkan tidak ada satupun Gamelan yang ia buat laku terjual ujarnya saat ditemui Awak Media 10 November 2020 ditempat kediamannya.

Meski tidak ada yang memesan, Warsita dan beberapa orang karyawannya tiap hari tetap membuat peralatan gamelan. Hal itu Ia lakukan semata-mata hanya untuk mengisi waktu saja.

Pembuatan memang sekarang ini ada yang pesen atau tidak setiap hari selalu produksi daripada nganggur. Jadi kalau sudah dibuat begitu nanti ada yang pesan sudah siap semua.

Sebelum pandemi melanda, Warsita dalam satu bulan mampu menjual satu hingga dua set gamelan yang terdiri dari (13)aitem seperti kendang, bonang, gong, demung, saron, peking atau gamelan, kenong, gender dan alat perlengkapan lainnya.

Untuk harga satu set peralatan gamelan Warsita menjualnya seharga Rp 50 juta, tergantung bahan yang digunakan.

"Untuk satu set gamelan harganya tergantung bahan, ada yang dari stainless itu lumayan, bisa juga dari kuningan. Kalau stainless minimal Rp 50 juta satu set komplit untuk pementasan wayang atau sandiwara ada 13 item," ucap Warsita"

Kalau sebelum corona tiap bulan ada yang pesan (1) atau (2) set dan perlengkapan-perlengkapan lainnya. Setelah corona karena seniman tidak bisa manggung jadi tidak ada yang pesan," lanjutnya"

Untuk bisa tetap bertahan meski tidak ada yang memesan peralatan gamelan, Warsita saat ini juga menerima pembuatan barang-barang berbahan besi dan sejenisnya seperti pagar, pintu dan lain-lain.

"Di sini bukan hanya khusus gamelan, bisanya bertahan itu karena saya menerima pembuatan pagar tralis dan lainnya yang dibuat pakai besi. Apapun yang berbahan besi saya bisa buatkan," ujarnya.

Warsita Artowijoyo sendiri sudah sejak tahun 1990 mulai menjadi pembuat peralatan gamelan. Menurutnya awal mula dirinya bisa menjadi pembuat peralatan gamelan ialah karena meneruskan warisan orang tuanya.

"Dulunya orang tuanya  juga buat gamelan dan las besi. Dari situ saya belajar bikin alat-alat gamelan seperti gong dan sekarang meneruskan usaha orang tua jadi pembuat peralatan gamelan "Pungkasnya"

( Penulis : Bagas P )