Baca Juga

Header Ads

  • Breaking News

    Di Rumah Kecil Nesah Tingggal


    PILARGLOBALNEWS,--Diwilayah kecamatan Ligung kabupaten Majalengka, mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak artinya nasib itu nasib itu tak dapat diubah sebelumnya oleh karena nasib adalah rahasia Allah bagi manusia kira-kira pribahasa itu, sangat cocok untuk ibu Nesah, penyandang disabilitas yang hanya tinggal di gubuk reod ( red- Rusak )yang sudah mau roboh berukuran 3×3  meter, terletak di blok dukuasih RT. 001 RW. 005 desa Sukawera kecamatan Ligung kabupaten Majalengka.
    Dikabarkan Gubuk itu di bangun oleh adiknya, impormasi yang di dapat Awak Media Onlene, tanah tersebut dulunya milik ibu Nesah yang terjual dan dibeli oleh tetangganya sendiri, sekarang tanah tersebut dalam persiapan untuk di bangun sebuah rumah saat di kompirmasi Kamis 5 Nopember 2020.

    Carmun, Sebagai ketua permusyawarahan desa ( BPD) menjelaskan, ibu Nesah sejak kecil memang sudah tidak normal awalnya memang ibu Nesah bisa berjalan kira-kira sampai (5) tahun lepas itu sampai sekarang ibu Nesah tidak bisa berjalan.

    ", Dahulu ibu Nesah tinggal bersama kedua orang tuanya, setelah kedua Orang tuannya tiada Nesah tinggal bersama Adiknya, tegas Carmun selaku BPD.

    Lebih lanjut ketua( BPD )ini menerangkan Nesah tidak di asingkan, dia tinggalnya ingin misah ( red- tidak mau bareng dengan adiknya ) karena ia sadar dengan kondisi pisiknya berbeda, yang hawatir karena perbedaannya menimbulkan kesalahpahaman antara keluarga, hingga akhirnya dibuatkan Gubuk ini oleh Adiknya, dahulu tanah ini milik ibu Nesah yang sekarang sudah menjadi milik tetangganya, mungkin karena kebutuhan hidupnya dan yang lainnya hingga tanah tersebut terjual tuturnya.

    Caruman meminta kepada semua stakeholder, badan-badan manapun serta pemerintah kabupaten Majalengka bisa membantu ibu Nesah, agar bisa merehab atau memindahkan Gubuk tersebut, harapannya mengakhiri pembicaraan.

    Sementara itu kondisi rumah ibu Nesah pun menghawatirkan dan mau roboh, selain bocor jika hujan turun, ding-ding yang terbuat dari anyaman bambu ( geribig ) untuk makan sehari-hari Nesah mengandalkan kiriman dari Adiknya pungkasnya.

    ( Pewarta :  BAGAS / Tiem )

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728