Efek Wabah Corona Menghantam Sektor Perdagangan
PILARGLOBALNEWS,-- Aktivitas ekonomi di berbagai kota yang
diisolir di China masih macet, sehingga dampak ekonomi semakin membengkak.
Padahal, China merupakan destinasi ekspor utama untuk komoditi asal New Zealand
dan Australia. Tak pelak, mata uang kedua negara yang bertetangga itu
menghadapi tekanan bearish dahsyat seiring meluasnya wabah.
Dolar New Zealand melemah beruntun selama lebih dari
sepekan, gegara eskalasi kekhawatiran terhadap dampak wabah virus Corona bagi
kawasan Antipodean yang memiliki eksposur tinggi di China. Saat berita ditulis,
NZD/USD melemah sekitar 0.3 persen di sekitar level 0.6300-an, mencetak rekor
terendah sejak pertengahan Oktober 2019.
Dalam pidatonya hari ini, Gubernur RBNZ Adrian Orr
mengatakan bahwa durasi, tingkat keparahan, dan jangkauan wabah virus Corona
bakal memengaruhi berbagai sektor. Efek wabah akan menghantam perdagangan,
rantai pasokan dan pasar, perjalanan bisnis, dan pariwisata.
Oleh karena itu, ia memeringatkan para pebisnis New Zealand
agar mempersiapkan diri untuk menghadapi dampak wabah tersebut, walaupun
prediksi dampak wabah itu belum dapat dipastikan untuk sementara ini. Menurut
Orr, bank sentral yang dipimpinnya telah membuat perencanaan untuk menghadapi
risiko tersebut dengan asumsi wabah mengakibatkan suspensi bisnis selama enam
pekan dengan beberapa efek lagging lain.
Ia masih menganggap bank sentral sudah tepat dalam
mempertahankan suku bunga pada bulan Januari lalu, tetapi ia juga
mengisyaratkan kesediaan untuk mengubahnya jika diperlukan di masa mendatang.
Data kasus infeksi virus Corona COVID-19 saat ini telah mencapai 76,818 secara
global, dengan 2,250 korban tewas dan 18,862 korban pulih.
Sejumlah pihak telah mengumumkan obat yang disebut-sebut
dapat mengatasi virus tersebut, tetapi penyebaran wabah masih terus berlanjut
di dalam dan di luar China. (ersuperforexpotogoogle)
Tidak ada komentar