Header Ads

  • Breaking News

    TPST Di Dua Kecamatan Resmi Di Kelola Pemkot Bandung


    PILARGLOBALNEWS,--Tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Bandung, yaitu TPST Nyengseret, Tegalega, dan Cicukang Holis 2, resmi diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.   

    Serah terima dilakukan melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) serta Naskah Hibah Barang Milik Negara Sarana dan Prasarana Tahun Anggaran 2023 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kantor Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan Jawa Barat, Selasa 26 Agustus 2025.

    Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, yang hadir mewakili Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat yang terus membantu Kota Bandung dalam mengatasi permasalahan sampah.

    “Terima kasih dengan Kementerian PU yang telah membantu Kota Bandung dalam rangka mengatasi masalah sampah. Karena Kota Bandung ini seperti yang kita ketahui hampir sama dengan Cimahi tapi volumenya lebih besar. Di Bandung ini kurang lebih tadi sudah disampaikan sekitar 1.500 ton sampah,” ujar Iskandar.

    Menurutnya, keberadaan TPST sangat penting karena TPA Sarimukti yang selama ini menjadi tujuan akhir pembuangan sampah kini sudah dibatasi kapasitasnya.

    “Dengan diberikan atau diserahkan TPST ini, Nyengseret dan Holis 2, mudah-mudahan ini bisa mengurangi terkait dengan sampah yang akan dikirimkan terutama ke TPA Sarimukti. Karena sekarang kami agak kesulitan, kondisinya kiriman di Sarimukti juga dibatasi 140 rit sehari. Padahal dalam sehari kita bisa di 154 rit. Jadi masih ada belasan rit lagi yang harus kita atur,” jelasnya.

    Iskandar mengatakan, keberadaan TPST tambahan akan menjadi solusi strategis dalam pengelolaan sampah harian di Bandung.

    Menurutnya, melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP) yang didukung Kementerian PUPR dan Bank Dunia, Bandung mendapat kesempatan untuk memperkuat kapasitas pengelolaan sampah.

    “Pendampingan operasional TPST, baik di Kota Cimahi maupun di Kota Bandung, merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi yang lebih terukur dan berkesinambungan,” ujarnya.

    Dengan ditandatanganinya berita acara serah terima, tanggung jawab penuh pengelolaan kini beralih ke pemerintah daerah.

    “Ini adalah momentum penting untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana yang telah dibangun serta didampingi dapat benar-benar dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan masyarakat luas,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan Jawa Barat, Muhammad Reva menjelaskan, hibah sarana prasarana ini merupakan bagian dari program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities (ISWMP) yang didanai Bank Dunia.

    Melalui program ini, telah dibangun dua TPST di Kota Cimahi, yaitu TPST Sentiong berkapasitas 50 ton dan TPST Lebak Saat berkapasitas 10 ton.

    Sedangkan di Kota Bandung ada tiga TPST, yakni Nyengseret (30 ton), Tegallega (25 ton), dan Holis 2 (46 ton).    Selain itu, fasilitas berupa armada pengangkutan sampah juga diberikan, seperti mobil pikap, amrol truck, wheel bin, container, hingga motor sampah.

    Dengan dukungan infrastruktur tersebut, Reva optimistis volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dapat berkurang signifikan.

    “Harapannya, dengan beroperasinya TPST ini kita bisa mereduksi hingga 88 persen volume sampah yang selama ini langsung dibuang ke TPA. Artinya hanya sekitar 12 persen residu yang masuk ke TPA,” jelas Reva.

    Ia juga menekankan, keberhasilan pengelolaan fasilitas ini sangat bergantung pada komitmen pemerintah daerah. Oleh karena itu, ia mengapresiasi langkah Kota Bandung dan Cimahi yang siap mengambil alih operasional TPST secara penuh.

    “Setelah serah terima ini, kami berharap pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pengelolaan TPST dan sarana pendukungnya, sehingga benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.

    Melengkapi itu, Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Prasetyo, yang hadir secara daring mengatakan, program ISWMP merupakan pinjaman Bank Dunia dengan tujuan utama meningkatkan tata kelola persampahan di Indonesia melalui pilot project di 15 kota/kabupaten, termasuk Kota Bandung.

    “Program ISWMP ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan tata kelola sistem pengelolaan sampah di Indonesia melalui pendekatan peloting di 15 kota kabupaten termasuk di dalamnya Kota Cimahi dan Kota Bandung,” jelas Prasetyo.

    Ia menyebut intervensi program sudah berjalan sejak 2020 mencakup aspek fisik maupun nonfisik, mulai dari pembangunan TPST, pengadaan sarana prasarana, penguatan regulasi, kelembagaan, hingga peningkatan peran serta masyarakat dalam memilah sampah.

    “Tentunya tidak cukup hanya membangun infrastruktur saja, tapi harus diperkuat aspek tata kelolanya. Baik terkait dengan regulasi, pembinaan, maupun peran serta masyarakat,” ujarnya.

    Prasetyo juga mengapresiasi Pemkot Bandung dan Cimahi atas komitmen mereka sejak tahap persiapan, pelaksanaan, hingga pendampingan operasional.

    Ia berharap pengelolaan TPST terus ditingkatkan melalui optimalisasi dan kerja sama dengan berbagai pihak.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728