Baca Juga

Header Ads

  • Breaking News

    10 Manfaat Bawang Dayak Dan Cara Mengolahnya


    PILARGLOBALNEWS,--Bawang Dayak yang dikenal sebagai Bawang Sabrang atau Bawang Tiwai, adalah tanaman dengan nama latin Eleutherine palmifolia (L.) Merr atau Eleutherine bulbosa Mill. Tanaman ini memiliki umbi berwarna merah menyala, lebih kecil dari bawang merah biasa, namun menyimpan sejuta manfaat bagi kesehatan.
    Asal usul nama “Bawang Dayak” merujuk pada Suku Dayak di Pulau Kalimantan yang telah lama menggunakan tanaman ini sebagai rempah dan obat tradisional. Bawang Dayak juga dikenal dengan sebutan lain seperti Bawang Berlian, Bawang Sabrang, dan Bawang Tiwai. Dalam keberagaman namanya, Bawang Dayak tetap menjadi tanaman obat yang kaya manfaat. 

    Berikut 10 Manfaat Bawang Dayak bagi kesehatan

       1. Mengurangi Radang Sendi
    Hasil studi menemukan bahwa ekstrak bawang berlian dapat mengurangi pembengkakan dan kemerahan pada sendi tikus. Manfaat ini dihubungkan dengan kemampuannya mengurangi senyawa tubuh pemicu peradangan, yaitu sitokin.

    2. Menurunkan Risiko Diabetes
    Bawang sabrang mengandung eleutherinoside A yang membantu menghambat penyerapan karbohidrat di usus besar, mengontrol pelepasan glukosa, dan meningkatkan penyerapan gula oleh otot dan liver. Walaupun penelitian masih di tahap laboratorium, potensi bawang dayak dalam menanggulangi diabetes menarik untuk disimak.

    3. Mengatasi Infeksi
    Penelitian menunjukkan bahwa Bawang Dayak kaya akan antioksidan seperti flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, steroid, dan tannin. Senyawa-senyawa ini memiliki potensi melawan bakteri berbahaya seperti Staphylococcus aureus (MRSA), B. cereus, Shigella sp., dan Pseudomonas aeruginosa. Staph dan MRSA dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari infeksi kulit hingga infeksi darah.

    4. Membantu Pengobatan Malaria
    Senyawa aktif seperti naphthaquinone, eleutherin, dan isoeleutherin dalam bawang dayak memiliki potensi melawan parasit penyebab malaria. Walaupun penelitian masih pada tahap simulasi komputer, hal ini menunjukkan potensi bawang dayak dalam mendukung pengobatan malaria.

    5. Meningkatkan Kepadatan Tulang
    Studi terbaru menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang dayak dapat meningkatkan kadar kalsium tulang, massa tulang, dan panjang tulang. Meski penelitian ini masih pada tahap awal dan dilakukan pada tikus, potensi untuk membantu mencegah osteoporosis pada perempuan menopause menjadi sorotan.

    6. Menangkal Radikal Bebas
    Bawang dayak, dengan kandungan antioksidan seperti flavonoid dan fenolik, dapat membantu menangkal radikal bebas. Radikal bebas, yang berasal dari paparan luar seperti rokok, radiasi, dan polusi, dapat merusak sel dan DNA, meningkatkan risiko penyakit kronis.    

    7. Mengatasi Gejala Menopause
    Bawang Dayak menjadi sorotan dalam penelitian terkait gejala menopause. Senyawa eleutherinol dalam Bawang Dayak dapat mengikat reseptor estrogen alfa (ERα), memberikan harapan baru bagi perempuan yang mengalami penurunan kadar estrogen selama masa menopause. Penelitian ini, meskipun pada tahap awal, memberikan gambaran positif mengenai potensi tanaman ini dalam mengatasi gejala yang mengganggu selama fase menopause.

    8. Menurunkan Kadar Kolesterol
    Hasil studi menunjukkan bahwa bawang dayak dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Peningkatan lemak darah dan trigliserida sering terjadi akibat penurunan kadar estrogen, dan bawang dayak dapat menjadi sekutu dalam menjaga keseimbangan lipid.

    9. Menjaga Kesehatan Gigi
    Penelitian menyatakan bahwa tanaman ini telah lama dimanfaatkan oleh suku Dayak untuk mengobati karies gigi. Kandungan senyawa dalam bawang dayak tampaknya memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies gigi.

    10. Pengobatan Tradisional Suku Dayak
    Seiring berjalannya waktu, suku Dayak telah menjaga kearifan lokal mereka dan menggali manfaat bawang dayak dalam pengobatan tradisional, dari pengobatan darah tinggi hingga penyakit kronis lainnya, bawang dayak adalah bagian tak terpisahkan dari perawatan kesehatan tradisional.

    Dengan semua potensi kesehatan yang dimiliki Bawang Dayak, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Hasil-hasil yang menjanjikan pada tahap awal perlu diuji ulang pada populasi manusia dalam skala yang lebih besar.                           

    Setelah menyelami berbagai manfaat kesehatan dari bawang dayak, tak ada salahnya juga untuk mengenali cara menyajikan tanaman ajaib ini dalam hidangan sehari-hari.

    1. Sup Bawang Dayak dan Sayuran
    Bahan:

    1 umbi bawang dayak (dipotong tipis)
    Wortel, brokoli, dan kacang polong (sesuai selera)
    1 liter kaldu sayuran
    Bawang bombay dan bawang putih cincang
    Garam, merica, dan rempah-rempah pilihan
    Cara Membuat:
    Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum.
    Tambahkan bawang dayak, wortel, dan sayuran lainnya.
    Tuangkan kaldu sayuran, tambahkan rempah-rempah, dan masak hingga sayuran empuk.
    Sajikan sebagai sup sehat untuk makan malam.

    2. Salad Bawang Dayak dan Avokad
    Bahan:
    1 umbi bawang dayak (dihaluskan)
    1 buah avokad (potong dadu)
    Daun selada dan bayam segar
    Tomat ceri
    Dressing olive oil dan lemon
    Cara Membuat:
    Campurkan bawang dayak, avokad, daun selada, tomat ceri dalam mangkuk.
    Tambahkan dressing olive oil dan lemon sesuai selera.
    Aduk rata dan hidangkan sebagai salad menyegarkan.

    3. Teh Bawang Dayak
    Bahan:
    1 umbi bawang dayak (potong tipis)
    Teh hijau atau hitam secukupnya
    Madu untuk pemanis (opsional)
    Cara Membuat:
    Rebus bawang dayak dalam air hingga mendidih.
    Saring air rebusan dan seduh teh hijau atau hitam.
    Tambahkan madu jika diinginkan.
    Nikmati teh bawang dayak yang kaya antioksidan.
    Masyarakat Suku Dayak telah mengenali dan menghargai manfaat Bawang Dayak selama bertahun-tahun. Kini, tanaman ini semakin menarik perhatian dunia ilmiah. Namun, seperti pepatah mengatakan, “Hati-hati adalah separuh kesehatan.” Sebelum memasukkan Bawang Dayak ke dalam rutinitas keseharian, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memastikan kelayakan dan dosis yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita bersama ya, karena ilmu selalu berkembang, jadikan pengetahuan sebagai pijakan, dan melangkah tanpa harus menjatuhkan.

    Referensi
    Kamarudin, A. A., Sayuti, N. H., Saad, N., Ab. Razak, N. A., & Esa, N. M. (2021). Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb. Bulb: Review of the Pharmacological Activities and Its Prospects for Application. International Journal of Molecular Sciences, 22(13). https://doi.org/10.3390/ijms22136747
    Bahtiar, A., & Riza Annisa. (2018). Effects of Dayak Onion Bulbs (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) on Bone Development of the Hipoestrogen Model Rat. Pharmacog Journal, 10(2).
    Purnamasari, A., & Bahtiar, A. (2018). Effect of Dayak Onion (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) on Uterine wall and Lipid Profiles of Ovariectomized Rat. OnLine Journal of Biological Sciences, 18(1), 1–6. https://doi.org/10.3844/ojbsci.2018.1.6
    National Library of Medicine. The Antibacterial Activity of Dayak Onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) towards Pathogenic Bacteria. Diakses pada 2023. (Redilansir bnpjambiprofpotogoogle)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    pilar

    Post Bottom Ad

    ad728