TNI Dengan Misi Kemanusiaan Dan Bencana Di Kabupaten Cianjur

PILARGLOBALNEWS,-- Melaksanakan operasi misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana dalam merespon gempa di Cianjur melalui pengerahan alutsista helikopter untuk melakukan pantauan udara dan penyaluran logistk. Selain itu, TNI AU juga menggelar Pos Komando (Posko) pelayanan pengungsi.

Hingga hari ketiga paska gempa, TNI AU telah mendirikan tiga Posko pengungsian yaitu di Desa Ciherang, Desa Ciputri, dan Desa Buni Kasih Cianjur.

Posko Ciherang dipimpin Mayor Lek Oki Hartanto dan diawaki 27 personel TNI AU dengan melayani 150 pengungsi dan 3000 orang di seputaran Posko yang memerlukan bantuan logistik dan layanan kesehatan. Posko ini menerima dan menyalurkan bantuan dari Kasau dan dari BPBD Kab Cianjur. Selain itu juga melaksanakan patroli dan pengecekan kesehatan.

Selanjutnya Posko Yonkesau dan Pasgat di Desa Buni Kasih, dipimpin Letkol Pas Renry, menggelar pengobatan umum dan korban cidera. Posko ini menggelar empat tenda kesehatan untuk menampung serta melayani kesehatan masyarakat dan pengungsi.

Sementara Posko Desa Ciputri dipimpin Mayor Tek Endang melayani 300 pengungsi di Posko dan 700 korban di sekitar Posko yang memerlukan bantuan.

Sedangkan TNI Angkatan Darat dalam rangka menolong dan mengatasi masalah kesehatan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa bumi Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) selain mendirikan posko-posko kesehatan, TNI AD melalui Yonif R 300/Bjw memberikan pelayanan kesehatan dengan mendatangi perkampungan yang tidak dapat dijangkau oleh dukungan kesehatan dari instansi kesehatan setempat. Rabu, (23/11/2022).

Dipimpin oleh Lettu Ckm dr Bayu Indra bersama dengan Peleton Kesehatan Yonif R 300/Bjw yang berjumlah 14 orang dengan mengunakan 4 unit Kendaraan Taktis (Rantis) P6 Atav dan 1 unit mobil Ambulance menyisir lokasi lokasi pengungsinya yang masih membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Hari ini kita memberikan pelayanan kesehatan di Kampung Pasir Sayang Desa Sikencana Kecamatan Gebrong dan di Kampung Cibeleng Hilir Desa Sikecana, dimana kedua kampung tersebut belum mendapatkan bantuan kesehatan dan bantuan yang lain dikarenakan akses ke lokasi sangat sulit dan jauh,” kata dr. Bayu Indra.

Diharapkan dengan kegiatan ini dapat membantu serta memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan kepada warga yang banyak mengeluhkan sakit kepala dan maag serta penyakit penyakit ringan pasca bencana gempa seperti nyeri dipersendian. (red dispenad/aupoto)